20 Sep 2010

Ouhh Kenikmatan, Datanglah... Duhhh Kesedihan, Menjauhlah....

1. Puncak KENIKMATAN
Kita to the point aja deh...

Mari kita belajar dari beberapa hal berikut :
  • Dalam hal makan; kenikmatan tertinggi itu pas mau makan, sedang makan, atau setelah selesai makan?
  • Dalam hal BAB; kenikmatan tertinggi itu pas mau BAB, sedang BAB, atau setelah BAB?
  • Dalam hal (maaf) bersenda-gurau dengan pasangan ‘yang sah’; kenikmatan tertinggi itu pas mau bersenda-gurau, sedang bersenda-gurau, atau setelah bersenda-gurau?
 Mari kita bandingkan dengan beberapa hal berikut :

  • Dalam hal berdoa; kenikmatan tertinggi itu pas mau berdoa, pas sedang berdoa, atau pas doa dikabulkan?
  • Dalam hal beribadah; kenikmatan tertinggi itu pas mau beribadah, pas sedang beribadah, atau setelah selesai beribadah?
  • Dalam hal berdiakonia; kenikmatan tertinggi itu pas mau berdiakonia, di saat berdiakonia, atau setelah menyelesaikan target berdiakonia sekian puluh/ratus/ribu kali?
  • Dalam hal mengerjakan pekerjaan rumah/kantor/belajar/kuliah; kenikmatan tertinggi itu pas mau, sedang, atau selesai mengerjakannya?
Kalaulah alam semesta ini mengajarkan kepada kita agar bisa menikmati sesuatu pada saat PROSESnya, lalu mengapa kita kurang pandai menikmati IBADAH dan KERJA pada saat PROSESnya?

"Orang biasa" hanya pandai menikmati HASIL, sedangkan "orang luar biasa" mampu menikmati PROSES sekaligus HASILnya.

2. Puncak KESEDIHAN
Kita to the point lagi...

Perhatikanlah, tidak sedikit orang yang mengeluh seperti ini...
  • kini aku benar-benar berada di titik nadir terendah dalam hidupku...
  • oh..aku benar-benar sudah terperosok di jurang kehidupanku yang paling dalam...
  • inilah masalah tersulit yang pernah aku alami...
  • benar-benar mentok....
  • tidak pernah aku merasakan kepedihan yang seperti ini....
  • dan seterusnya

Baiklah, sahabat....
Sesungguhnya tidak ada satu pun dari "unsur" ciptaanNya yang benar-benar berhenti. Semua bergerak pada jalurnya masing-masing.... termasuk Anda...

Itu sebabnya, karena Anda pun terus bergerak dan tidak pernah berhenti, maka lahir istilah "titik nadir terendah" atau "jurang yang paling dalam" dan istilah semisal lainnya, menandakan bahwa Anda akan segera mengalami perbaikan kualitas hidup...
Apa sebabnya demikian?

Contoh, kalau Anda memang sudah jatuh atau terperosok ke jurang yang "paling dalam", berarti tidak ada lagi kesempatan Anda untuk jatuh lebih dalam lagi, sebab kan sudah "paling dalam", artinya tidak ada lagi yang lebih dalam lagi dari pada kondisi yang "paling dalam", betul?
(plisss..... dijawab dong ^_^)

Nah, itu sebabnya, jika Anda tetap TULUS dan terus BERGERAK, maka dapat dipastikan Anda akan menaiki jurang kehidupan Anda, sebab tidak ada lagi jalan/cara/kesempatan Anda untuk jatuh "terperosok", yang ada hanya tinggal jalan/cara/kesempatan Anda untuk "naik". Syaratnya sederhana, yaitu TULUS dan BERGERAK.

Itu sebabnya, saya meyakini betul, selama seseorang itu TULUS dan BERGERAK maka di balik FRUSTASI yang dialaminya pasti ada PRESTASI yang menantinya. So, seorang pemenang tidak pernah berhenti bergerak, sebab orang yang berhenti bergerak tak akan pernah - mampu mendapatkan kemenangannya.

Filipi  3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.


Blogged with the Flock Browser

Tidak ada komentar: